8 DVD
Casts : Gallen Lo sebagai Cheng Ho, Tang Guoqiang sebagai Kaisar Yungle, Yu Xiaohui sebagai Permaisuri Xu, Du Yulu sebagai Yao Guangxiao
Diceritakan Cheng Ho adalah seorang kasim, utusan Negara sekaligus pelaut yang hidup tahun 1371-1433 sepanjang Dinasti Ming. Ma He adalah bocah yang menjadi tawanan perang Yung Le saat masih menjadi Jenderal. Bersama ratusan bocah tawanan lainnya, Ma He dijadikan kasim yang bertugas melayani keluarga Yung Le. Selain Ma He, ada juga pelayan wanita, Song Lianxin, yang dekat dengan Ma He bahkan mereka pernah dituduh pacaran. Tapi karena Ma He seorang kasim yang sudah dikebiri sehingga tidak mungkin menikah, mereka yakin tuduhan tersebut tidak benar, dan Ma He dan Lianxin hanya saling menganggap saudara.
Kesetiaan Ma He kepada Yung Le dibuktikan ketika kaisar Cung Wen yang juga keponakan Yung Le menuduhnya memberontak. Atas nasihat seorang biksu Yao, yang juga menjadi guru Ma He, Yung Le akhirnya mengadakan perlawanan. Dia berhasil mengalahkan tentara kerajaan dan memaksa kaisar meninggalkan istana. Yung Le menjadi kaisar meski semula tidak berniat untuk itu. Ma He dianugerahi marga baru, Cheng. Sejak itulah namanya berubah menjadi Cheng Ho.
Selama memerintah, Yung Le membuat banyak terobosan, salah satu di antaranya adalah membuat kapal dan memerintahkan utusan untuk melaut, menjalin persahabatan dengan Negara lain di Asia. Padahal, Negara China secara turun-temurun mengeluarkan peraturan melarang melaut. Banyak pejabat menentang keputusannya. Cheng Ho mengajukan diri untuk melaut, meski ada ancaman hukuman mati bagi mereka yang melaut.
Cheng Ho pun diutus memimpin kapal yang melaut. Cing Hung dan Wu Sien menjadi wakilnya. Mereka mengalami banyak hal selama di laut dan mengunjungi banyak Negara. Termasuk dijebak kelompok perompak pimpinan Cui yang berpura-pura menjadi pelajar. Cui bahkan membujuk Wu Sien yang memang tidak menyukai Cheng Ho untuk membantu mereka. Cheng Ho hampir kehilangan nyawa karena ditinggalkan Wu Sien. Untungnya, dia bisa selamat. Wu Sien dihukum untuk menangkap Cui dan membawanya kembali ke Cina untuk diadili.
Cheng Ho berhasil menangkap Cui. Banyak negara di Asia merasa berterimakasih. Para utusan pun mengunjungi Negara Ming. Mereka bersedia menjalin persahabatan dan bekerjasama dalam perdagangan. Tapi kedatangan mereka mengundang pro dan kontra karena budaya dan kebiasaan yang berbeda.
Selain mendapat tantangan masalah melaut, rencananya memindah ibukota juga banyak dikritis banyak pejabat. Belum lagi dia pusing dengan pemilihan penerus tahta yang menjadi putra mahkota. Dia punya 2 putra, Kau Ce dan Kau Si. Menurut peraturan, Kau Ce yang akan menggantikannya, tapi Kau Ce menentangnya tentang masalah melaut. Sementara Kau Se menyetujui masalah melaut, tapi sangat berambisi memiliki kekuasaan bahkan berniat memberontak.
Cheng Ho sempat 6 kali diutus melaut. Ketika melaut untuk ke-6 kali, dia mendapat kabar kaisar sakit, sementara dia mendapat ancaman perang dari Negara di bagian utara. Mendengar ini, Cheng Ho pulang, tapi malah ditangkap karena dianggap pulang pada saat belum diperintahkan. Dia dilarang melaut lagi. Padahal, Sung Tien, putra Lienxin ditinggal di Pulau Mokan untuk menjaga asset kerajaan. Saat itu juga, Kaisar Yung Le tutup usia, Kau Ce naik tahta. Dia kembali menerapkan peraturan melarang melaut. Atas nasihat pejabat yang semula menentang melaut, tapi akhirnya menyadari manfaat melaut, Cheng Ho memilih bersabar dan menerima hukuman.
Ternyata Kau Ce tidak lama memerintah karena sakit dan meninggal. Putranya yang dididik langsung Yung Le naik tahta. Dia melanjutkan kebijakan kakeknya untuk melaut, dan mengutus Cheng Ho untuk melaut lagi. Cheng Ho meninggal dalam pelayaran.
0 comments:
Posting Komentar